Realitatea.club – kedewasaan harusnya sudah mulai terbentuk dengan baik, pilihan-pilihan hidup juga sudah bisa diambil dengan rasional. Jika kamu lahir pada rentang tahun 1988-2005-an, maka kamu dapat digolongkan sebagai generasi millennials atau millennium.
Seperti dilansir dari growingleaders.com, para pekerja muda generasi millennial tamatan sekolah tinggi memiliki sejumlah halangan untuk meraih sukses terbesar dalam karier di tahun pertamanya. Lebih dari 75% pekerja muda ini tidak siap melangkah ke dunia kerja.
Bahkan, kemampuan mengelola keterampilan finansial saja masih kurang. Sekarang, coba deh tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kemampuan mengelola uangmu sudah baik? Dan kebiasaan apa saja sih yang bisa menghambat kariermu? Berikut ulasannya.
1. Terlalu Pemilih Pada Pekerjaan Pertama
Di usia 22-an, beberapa dari kamu pasti sudah punya kesempatan untuk menghasilkan uang sendiri. Entah itu bekerja di perusahaan atau berwirausaha sendiri selepas lulus. Namun, satu hal yang perlu kamu ingat, jangan terlalu pilih-pilih soal pekerjaan.
Kebanyak orang tidak menjadikan pekerjaan pertama mereka sebagai jalan karier permanen. Inilah alasan kenapa di usia ini kamu belum memiliki skill finansial yang kuat. Mungkin, pekerjaan pertamamu bisa jadi tak langsung menawarkan penghasilan yang fantastis atau bonus berlimpah. Tapi dari situlah kamu bisa belajar soal usaha dari nol, belajar kerja, belajar menghadapi tantangan karier yang sebenarnya.
Justru pekerjaan pertama inilah pintu awal untuk belajar jadi pribadi yang berkualitas dan layak dipertahankan. Karena, pekerjaan pertama bukan soal berapa uang yang bisa kamu hasilkan tapi seberapa kuat kamu jadi pribadi yang lebih profesional dan layak jual.
2. Berpendidikan Tapi Banyak yang Pengangguran
Generasi millennial dinilai sebagai generasi yang paling berpendidikan sepanjang masa. Karena di generasi ini pendidikan paling utama. Pada tahun 1979 kebanyakan orang mendapatkan gelar sekolah tinggi, kemudian berhenti sampai situ.
Sekarang ini, tren yang ada justru berlomba meraih gelar tertinggi. Sayangnya, banyak dari mereka yang justru penggangguran. Dua faktor yang menyebabkan angka pengangguran tinggi pada generasi ini, yaitu tipe orang yang pilih-pilih kerja dan mereka yang tidak bekerja sesuai dengan keterampilan.
Demi menghindari hilang arah pasca lulus, jika memang pekerjaan tersebut logis. Maka, ambilah setiap kesempatan yang datang, jangan terlalu pilih-pilih. Ini jauh lebih baik daripada menganggur dan melewatkan kesempatan belajar.
3. Boros Pengeluaran
Kesalahan terbesar anak muda usia 22-an adalah mereka selalu boros. Biasanya pengeluaran terbesar yang sering tidak disadari oleh mereka adalah pengeluaran sosial. Seperti nongkrong-nongkrong di café, diskon-diskon yang ditawarkan di pusat perbelanjaan yang selalu menggoda hasrat belanjamu, sampai ajakan nonton saat weekend yang harga tiketnya 2 kali lipat dari harga normal.
Sangat sedikit yang sadar pentingnya menyimpan uang sebagai dana cadangan. Jika di usiamu yang sekarang tidak dibiasakan belajar mengelola uang dengan hati-hati, hal ini bisa menggerogoti pundi-pundi uangmu dengan drastis.
Pastikan kamu tidak terjebak ke dalam jebakan gaya hidup di atas tingkat penghasilanmu. Kamu hanya boleh memanjakan dirimu dengan hal-hal yang tidak akan mempengaruhi kondisi finansialmu dalam jangka waktu yang panjang. Selalu pikirkan ulang sebelum kamu memutuskan untuk hidup boros. Yakin sanggup membiayainya?
4. Tidak Berani Mengambil Risiko
Segala keputusan yang kita ambil dalam hidup ini selalu memiliki risiko, tidak terkecuali dalam pekerjaan. Jika kamu ingin mendapatkan karier yang bagus, entah itu dari pekerjaan paruh waktu atau langsung menjejakkan kaki di dunia kerja purna waktu.
Pastinya akan selalu ada tantangan pekerjaan berisiko yang bisa saja kita ambil, karena pekerjaan yang berisiko biasanya memiliki hasil yang lebih bagus jika memang berhasil mengerjakannya.
Terlepas dari itu semua, tetap saja kita harus mempertimbangkan dengan baik risiko yang akan dihadapi ketika pekerjaan itu gagal dilakukan sehingga kita sudah siap dan mampu berlapang dada menerimanya.
5. Malas Networking
Tak sedikit dari profesional muda sekarang yang enggan menjalin koneksi dengan banyak orang. Tidak bisa dipungkiri, koneksi dan jejaring punya peranan penting untuk membawamu ke pekerjaan yang jadi idamanmu selama ini. Oleh karena itu, buka dirimu seluas-luasnya, jadilah orang yang terbuka dan menyenangkan untuk diajak bergaul.
Semakin banyak koneksi dan hubungan baik yang kamu jalin, semakin besar pula mereka akan membantumu dalam proses menggapai pekerjaan impian. Jangan ragu menghubungi kenalanmu selepas lulus kuliah untuk menanyakan kabar dan kesempatan kerja. Rajin membangun jaringan dan bertemu dengan banyak orang akan membuka pikiran kita menjadi luas.
6. Takut Akan Kegagalan
Kegagalan merupakan suatu proses yang harus dihadapi ketika kamu ingin menggapai kesuksesan. Belajar dan mencoba hal baru yang positif tidak ada salahnya kamu kerjakan. Hal ini untuk mumpuni pengetahuan baru yang akan kamu peroleh. Jika kamu berani gagal maka itu akan menjadi modal kamu selanjutnya agar tak gagal lagi dalam mengerjakan sesuatu.
Tidak melakukan apapun dalam waktu yang lama bisa membuat kamu kehilangan orientasi dan motivasi hidup. Terlalu diam di tempat juga bisa membuat dirimu kaku saat diajak berpikir taktis kelak. Karena itu janganlah takut gagal dalam mencoba sesuatu yang baru termasuk hal yang berhubungan dengan pekerjaan kamu di kantor.
7. Tidak Berani Mengembangkan Diri
Ini yang paling penting dari semuanya. Walau kamu sudah memiliki IPK diatas 3, sudah memiliki gelar dan pendidikan OK, tapi kamu tidak punya semangat juang untuk mengembangkan diri. Maka ucapkanlah selamat tinggal pada kekayaan yang diharapkan. Selagi masih muda, maksimalkan waktumu untuk fokus mengembangkan diri.
Luangkanlah waktumu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja. Kamu bisa membaca-baca buku atau mengajukan training kepada atasanmu. Jangan takut untuk mengambil beberapa project yang kira-kira bisa meningkatkan kemampuan diri kamu.
Ingat, kesempatan tidak akan datang dua kali. Naiknya karier kamu karena ada kemampuan dan kesempatan. Jangan sampai ketika ada tawaran promosi, kamu belum siap atau belum mempunyai kemampuan yang cukup.
8. Tidak Merencanakan Karier ke Depan dan Hanya Mengikuti Arus yang Ada
Masa muda adalah waktunya kamu bermimpi setinggi-tingginya dan bekerja sekeras mungkin untuk mewujudkannya. Dengan umur belia dan kemampuan yang kamu miliki, tidak ada yang tidak mungkin untuk kamu raih. Jangan takut untuk merencanakan karier dan menetapkan pencapaian finansial yang ingin kamu dapatkan.
Ketika kamu telah merencanakan kariermu dalam pekerjaan, maka kamu akan tahu apa yang harus dilakukan, keahlian apa yang harus kamu ambil, berapa lama waktu untuk mencapainya . Kita masih muda, tenaga dan jalan kita masih amat mumpuni untuk meraih semuanya.
9. Malas Menabung
Salah satu cara agar kamu aman secara finansial di usia muda sampai tua nanti adalah dengan belajar rajin menabung. Ketika kamu sudah mendapatkan gaji pertama, kamu seakan ingin mewujudkan semua keinginan saat itu juga. Iya nggak sih? Semua hal ingin kamu beli karena sudah merasa mampu menghasilkan uang sendiri.
Padahal kalau kamu tahu, semakin tua umurmu semakin banyak pula kebutuhan yang harus kamu keluarkan. Oleh karena itu, kamu wajib menyisihkan uang selagi muda. Hal ini dilakukan agar masa depan kamu terjamin. Belajar menabung dari usia muda juga akan membuatmu menjadi pribadi hemat dan mandiri.
Akhir Kata
Itulah 9 hal yang menjelaskan kenapa di usia 20-an skill finansialmu masih gitu-gitu aja. Jika kamu menghindari ke 9 hal di atas, maka kamu bisa dengan cepat meraih kehidupan finansial yang rapi sesuai yang kamu harapkan.